Akademisi UIN: Otsus bukan solusi selesaikan masalah Papua

Masyarakat Papua menolak otsus karena dianggap sebagai proyek pejabat semata.

Masyarakat menggelar aksi menolak wacana otsus jilid II di Manokwari, Papua Barat, Kamis (30/7/2020). Twitter/fonataba_guntur

Persoalan Papua hingga kini belum menemui titik terang. Diskriminasi, rasialisme, dan kesejahteraan masih kerap dirasakan oleh masyarakat setempat.

Terbaru, jelang berakhirnya penetapan otonomi khusus (otsus) Papua jilid I pada Desember 2021 serta rencana perpanjangannya menuai polemik. Wacana ditentang masyarakat "Bumi Cenderawasih" dan memicu aksi massa.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, menilai, penerapan otsus tidak bisa serta merta menyelesaikan masalah yang ada. Pun ditentang masyarakat hingga kepala daerah setempat.

"Misalnya, Gubernur Lucas Enembe secara terbuka mengatakan tidak mau otsus jilid II setelah selesainya otsus jilid I," paparnya dalam webinar Moya Discussions Group "Prihatin Papua", Kamis (30/7).

Azyumardi berpandangan, penolakan terjadi karena otsus dianggap sebagai proyek pejabat semata, bukan untuk kepentingan masyarakat Papua karena tidak pernah merasakan manfaatnya.