Akselerasi PEN, Kementan kembangkan benih unggul dan prospektif

Kementan utamakan komoditas prospek ekspor percepat pemulihan ekonomi.

Salah satu lahan pengadaan benih unggulan Kementerian Pertanian/Foto Dok. Kementan.

Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) siap menggarap sembilan program unggulan pada 2021, untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp389,5 miliar.

"Salah satu yang akan kami kerjakan adalah sertifikasi 10.500 benih hortikultura. Kami utamakan komoditas dengan prospek ekspor untuk akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) karena Covid-19 selain untuk pemenuhan kebutuhan domestik" kata Direktur Perbenihan Ditjen Hortikultura, Sukarman, dalam keterangannya yang diterima Jumat (2/10).

Benih hortikultura yang dimaksud adalah benih umbi-umbian, khususnya bawang merah, bawang putih, rimpang, dan sayuran lain sebanyak 7.240 ton. Ada pula benih mangga, jeruk, durian, kelengkeng, dan alpukat 651.000 batang. Kemudian benih manggis, pisang, buah naga, dan jeruk 1,68 juta batang, serta benih hortikultura lainnya 35 kali.

Program lainnya, jelas Sukarman, adalah bimbingan teknis (bimtek), dan prasarana perbenihan, pengawasan peredaran benih, serta penerbitan regulasi.

"Pengadaan benih umbi-umbian terbanyak dialokasi untuk bawang putih sebesar 3.500 ton, disusul bawang merah umbi dan biji 2.610 ton, sayuran lainnya 650 ton, dan rimpang 480 ton. Bawang putih dikembangkan agar impor dapat ditekan," tuturnya.