Aksi teror tak surut saat pandemi

Tercatat ada dua teror yang terjadi sepanjang Maret 2021.

Ilustrasi. Alinea.id/Dwi Setiawan

Dor! Dor! Dor! Enam desing mesiu terhempas dari moncong senjata terdengar di Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3). Seluruhnya mengarah ke petugas jaga di pos gerbang utama. Senja di Mabes Polri pun berubah menjadi mencekam.

Sekalipun seorang pelaku, yang belakangan diketahui berinisial ZA (25), meninggal di tempat dan tiada anggota yang terluka, aparat bersenjata lengkap tetap berjaga. Rekan ZA dilaporkan melarikan diri dan belum terekspose hingga kini.

Kengerian tersebut merupakan yang kedua pada Maret 2021. Kondisi lebih mencekam terjadi akhir pekan sebelumnya, Minggu (28/3). Kala itu, pasangan suami-istri milenial melakukan bom bunuh diri di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keduanya tewas seketika.

Sejurus kemudian, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggelar serangkaian operasi penangkapan terduga teroris yang disinyalir berhubungan dengan aksi bom bunuh diri di Makassar. Seiring waktu, sekitar 23 orang dibekuk. Salah satunya W, yang diduga sebagai dalang pembuatan bom.

Kedua insiden tersebut menandai gerakan ekstremisme tak mengendur saat pandemi Covid-19. Seluruhnya pun disebut berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daullah (JAD).