Suara anggota DPR dapil Papua soal kerusuhan Manokwari

Seharusnya pemerintah dapat menjaga dan melindungi masyarakat Papua.

Warga membersihkan puing sisa kerusuhan di salah satu gedung yang terbakar di Manokwari, Papua Barat, Selasa (20/8/2019). Pascakerusuhan yang terjadi pada Senin (19/8), kondisi Manokwari sudah kondusif dan warga mulai melakukan aktivitas di ruang publik./Antara Foto

Sejumlah anggota DPR  dari daerah pemilihan atau dapil Papua angkat suara atas kerusuhan di Papua pada Senin (19/8) kemarin. Mereka mengingatkan agar masyarakat Papua mendapatkan perlindungan sepantasnya. 

Dalam rapat paripurna RUU APBN 2018, anggota DPR Komisi IV Michael Wattimena mengingatkan agar negara melindungi mahasiswa, bukan sebaliknya mempersekusi mereka. Apalagi mahasiswa mendapatkan perlakuan body shamming.

Sejarah Indonesia, menurut anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat tersebut, terwujud karena peranan mahasiswa. Terutama era reformasi. "Mahasiwa insan yang bermartabat, karena dalam diri mahasiwa ada derajat intelektual. Mahasiwa harus diproteksi karena memiliki masa depan yang bisa membantu Indonesia bisa seperti saat ini," kata Michael di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/8). 

Maka, kata dia, sudah sepantasnya mahasiswa, khususnya mahasiswa Papua di Surabaya, mendapatkan perlindungan. Bukan dipersekusi, apalagi diusir seperti berkaca pada peristiwa di Surabaya. 

Michael menyanyangkan ada upaya body shamming kepada masyarakat Papua. Apalagi jika persekusi itu dengan menyamakan masyarakat Papua dengan hewan. Michael meminta aparat penegak hukum menindak tegas kepada oknum yang terlibat dalam kerusuhan ini.