Anggota DPR ini sebut keberadaan BPIP patut dievaluasi

BPIP harus membenahi cara pandangnya dalam melihat diskursus Islam dan kebangsaan.

Foto bpip.go.id

Pascamenuai kritik yang meluas dari berbagai kalangan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) akhirnya mengganti tema lomba penulisan artikel 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'. Merespons hal itu, anggota DPR Fraksi PKS Bukhori Yusuf kembali angkat bicara.

"BPIP seperti dijalankan secara ugal-ugalan. Sikap tidak konsisten BPIP semakin menunjukan cara berpikir dan sikap orang-orang di lembaga ini yang tidak dewasa alias kekanak-kanakan," kritiknya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/8).

Sebelumnya, Bukhori mengkritik BPIP supaya melakukan koreksi diri setelah banyak menuai kontroversi sejak awal pembentukan lembaga ini. Dirinya menilai BPIP harus membenahi cara pandangnya dalam melihat diskursus Islam dan kebangsaan, agar berhenti melukai perasaan umat Islam di waktu mendatang akibat cara pandang yang antagonistik.  

Ragam kontroversi

Pada Mei 2018, publik menyorot besaran gaji bagi pimpinan, anggota, kepala, dan staf khusus BPIP yang dinilai fantastis. Dalam Perpres No.42/2018 tercantum besaran gaji di setiap jabatan di BPIP.