Anies dinilai terburu-buru boyong Formula E ke Jakarta

"Mungkin lima tahun ke depan baru bisa jadi tuan rumah Formula E. Disiapkan dahulu semuanya."

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengemudikan mobil formula listrik bernama Anargya EV MARK 1.0 di ITS Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/8)./ Antara Foto

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terlalu buru-buru memutuskan menjadi tuan rumah Formula E pada 2020 mendatang.

Menurutnya, Pemprov DKI harus memiliki izin terlebih dahulu dari The Fédération Internationale de l'Automobile/ Federasi Otomotif International (FIA) dan pemerintah pusat untuk menyelenggarakannya. 

"Apakah izin sudah keluar dari FIA? Kalau belum, artinya Pemprov DKI bayar uang pendaftaran untuk mengajukan sebagai penyelenggara," ujar Agus saat dihubungi reporter Alinea.id, Selasa (20/8).

Menurutnya, turnamen balap mobil dengan energi listrik tersebut merupakan kegiatan tahunan. Karena itu, penetapan arena balap setiap tahunnya sudah direncanakan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Indonesia, Jakarta, harus mampu meminta izin dan menggeser kota pilihan sebelumnya. Kemudian, apakah Indonesia layak saat uji coba dilakukan? Sedangkan targetnya 2020," kata Agus.