Antisipasi demo, Polda Metro Jaya siagakan 9.236 personel gabungan

Ribuan personel dikerahkan untuk melakukan pengamanan di titik krusial.

Foto ilustrasi. Antara Foto

TNI-Polri menyiagakan 9.236 personel guna mengantisipasi aksi unjuk rasa sejumlah elemen buruh yang menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipker). Ribuan personel itu dikerahkan di tempat-tempat yang dianggap krusial.

"Ada 9.236 personel yang kami turunkan se-wilayah hukum Polda Metro Jaya secara gabungan antara TNI-Polri dan pemda," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Selasa (6/10).

Yusri merinci, personel ditempatkan di wilayah Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang. Dia mengimbau, seluruh elemen buruh tidak menggelar aksi demonstrasi mengingat situasi pandemi Covid-19 masih cukup tinggi. 

Menurutnya, apabila demo tetap dilakukan tidak menutup kemungkinan bakal muncul klaster baru. "Kami mengharapkan, teman-teman serikat buruh dan pekerja dan teman-teman buruh lainnya untuk bisa mengerti bahwa kegiatan ini bisa membentuk satu klaster baru lagi penyebaran Covid-19," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis juga mengeluarkan surat telegram rahasia mengenai perintah para Kapolda mengantisipasi demo buruh dan mahasiswa pada 6-8 Oktober 2020. Dalam surat itu disebutkan tidak adanya izin keramaian yang dikeluarkan tiap Polda.