Antisipasi La Nina, BNPB minta pemda melakukan mitigasi

Pada bulan ini, beberapa wilayah Indonesia memasuki musim hujan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo saat memberikan keterangan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Jumat (27/3/2020)/Foto Antara/Nova Wahyudi.

Laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) mengabarkan, fenomena badai La Nina diprediksi mendorong kenaikan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia, Tahun ini akumulasi curah hujan diprediksi naik 20% hingga 40%. 

La Nina merupakan anomali iklim global dengan siklus dua hingga tujuh tahun di Samudera Pasifik dan berlangsung selama dua bulan. Fenomena ini ditandai dengan pendinginan yang tidak biasa, yaitu anomali suhunya melebihi minus 0,5 derajat celsius di area yang sama. 

Kepala BNPB Doni Monardo, mengatakan hal paling penting dalam mengantisipasi La Nina adalah melakukan mitigasi nonstruktural, dan lebih berfokus kepada masalah struktural atau masalah perilaku.

“Kalau kita sudah mempersiapkan diri, dengan memerhatikan masalah perilaku menjaga lingkungan dan juga mengantisipasi dengan kesiap-siagaan, hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya korban jiwa,” tambah Doni, Selasa (20/10).

Dalam beberapa tahun terakhir, BNPB telah melihat hasil positif yang telah dilakukan oleh banyak pimpinan di daerah dengan melibatkan begitu banyak komponen ketika ada informasi mengenai curah hujan yang tinggi. Misalkan saja dengan mengingatkan masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai untuk mengikuti informasi yang diberikan dari hulu. Kemudian masyarakat di hulu memberikan laporan, lalu hal itu akan diikuti dengan beberapa evaluasi ke depannya.