Arifin Panigoro: Corona tidak ada apa-apanya dibanding TBC

Tuberculosis renggut 100.000 nyawa per tahun sebelum pandemi Covid-19 menerpa.

Petugas kepolisian melakukan simulasi pemakaman jenazah pasien positif Covid-19 di Mapolres Batang, Jawa Tengah, Senin (20/4/2020)/Foto Antara/Harviyan Perdana Putra.

Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia Arifin Panigoro mengatakan, tingkat mortalitas (angka kematian) tuberculosis (TBC) lebih tinggi daripada Covid-19. Sebanyak 100.000 orang Indonesia meninggal dunia per tahun sebelum pandemi Covid-19 menerpa.

“Coba bandingkan saja kalau 100 ribu orang setahun, tinggal dibanding-bandingkan dengan Corona. Corona tidak ada apa-apanya dari jumlah orang meninggal (akibat tuberculosis). Karena sedang fokus ke Covid-19 ya agak dilupakan saja dulu,” ujar Arifin dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (7/7).

Menurut Arifin, keterpaparan tuberculosis di Indonesia terbilang tinggi. Sayangnya, perhatian pemerintah hingga masyarakat terbilang masih rendah. Pasalnya, tuberculosis telah dianggap penyakit lama yang sudah selesai. 

Indonesia peringkat ketiga dunia jumlah penderita tuberculosis setelah India dan China. Bila temuan kasus tuberculosis dibandingkan pula dengan jumlah penduduknya, maka bisa dipastikan Indonesia melampaui India dan China.

“Sebetulnya, untuk Indonesia ini serius banget,” ucapnya.