Banjir bandang, cuaca buruk hambat Doni Monardo terbang ke NTT

Kepala BNPB baru bisa take off ke NTT pukul 5 dini hari.

Kepala BNPB Doni Monardo bersama bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Kompleks Perumahan De Flamboyan, Kecamatan Tanjung Selamat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (11/12/2020)/Foto dok BNPB.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lejten Doni Monardo mengaku terhambat berangkat ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memimpin penanganan pascabanjir bandang akibat cuaca belum kondusif.

“Saya dari BNPB, semalam sudah merencanakan untuk terbang secepat mungkin kemari, ke (Bandar Udara) Larantuka, tetapi dari (pihak) penerbangan mengatakan tidak bisa, karena cuaca sangat membahayakan, sehingga baru bisa take off tadi pukul 5 dini hari,” ucapnya saat transit di Bandara Frans Seda Meumere, Senin (5/4).

Jika cuaca tidak memungkinkan, kata dia, rombongan tim yang terdiri dari BNPB berserta perwakilan dari Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaa tersebut, akan menggunakan jalur darat untuk menuju Larantuka.

“Kemudian, juga penyebrangan (jalur darat) akan melihat situasi, masih bisa menyeberang hari ini atau tidak. Kalau tidak kami akan menunggu sampai cuaca stabil, bersama dengan pesawat (yang) juga ada logistik yang dibutuhkan,” tutur Doni.

Tim akan mengupayakan memberikan bantuan terhadap korban luka-luka, hingga yang masih berada di lokasi pengungsian. Khususnya, bantuan selimut, pakaian, makanan siap saji, hingga obat-obatan. TNI AD disebutnya sudah menyiapkan 20 dapur lapangan di berbagai daerah terdampak banjir parah di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Lembata.