Banjir bandang dan longsor di Gowa Sulsel, 6 orang tewas

Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melaporkan enam orang dinyatakan meninggal dunia saat bencana banjir dan tanah longsor.

Warga berusaha menyelamatkan sebuah rumah yang akan terbawa arus aliran sungai Jeneberang yang meluap di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2019). Meluapnya sungai Jeneberang akibat curah hujan yang tinggi membuat sejumlah daerah di Kabupaten Gowa terendam banjir. / Antara Foto

Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melaporkan enam orang dinyatakan meninggal dunia saat bencana banjir dan tanah longsor.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, banjir dan tanah longsor terjadi akibat meluapnya air sungai Jeneberang di Bendungan Bili-bili.

"Kita berduka cita atas adanya korban meninggal dalam musibah bencana alam ini. Kita terus berupaya melakuan evakuasi dan membantu warga yang terdampak banjir," ujarnya di Gowa, Selasa (22/1). 

Dia mengatakan tingginya elevasi air di bendungan Bili-bili yang mencapai angka di atas 101,36 meter itu membuat pengelola waduk harus membuka pintu air. 

Adnan mengatakan dampak langsung dari dibukanya pintu air adalah terjadinya banjir khususnya di dataran rendah. Pembukaan pintu air dilakukan supaya bendungan tidak jebol akibat semakin tingginya elevasi air.