Bank Dunia turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia

Penurunan proyeksi ini disebabkan meningkatnya risiko meski perekonomian diperkirakan tetap positif.

Sejumlah alat berat dan pekerja berada di lokasi proyek jalan nasional trans Sulawesi di Kawasan Pegunungan Kebun Kopi di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (11/5)./AntaraFoto

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 5,2% atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,3% di 2018. Penurunan proyeksi ini disebabkan meningkatnya risiko, meski perekonomian diperkirakan tetap positif.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A Chaves mengatakan, revisi proyeksi dibuat karena meningkatnya risiko di dalam ekonomi domestik Indonesia. Peningkatan risiko yang disoroti Bank Dunia berasal dari perlambatan kinerja ekspor.

"Konsumsi swasta diperkirakan sedikit meningkat, sementara pertumbuhan investasi diproyeksikan tetap tinggi mengingat tingginya harga komoditas yang terus berlanjut," ujar Rodrigo di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/6).

Bank Dunia menilai perekonomian Indonesia terus tumbuh dengan cepat di kuartal I-2018 terdorong oleh investasi yang tinggi. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,1% di kuartal I-2018 atau lebih rendah dari kuartal IV-2017 sebesar 5,2%. Kendati demikian, angka itu lebih tinggi dari kuartal I-2017 yang hanya tumbuh 5,01%.

Harga komoditas global yang lebih tinggi sebenarnya telah memacu investasi. Terutama investasi permesinan, peralatan, dan kendaraan bermotor. "Akibatnya, pembentukan modal tetap bruto bertumbuh sebesar 7,9%, yang tercepat dalam lebih dari lima tahun ini," ujarnya.