Bencana diliputi berita bohong timbulkan kerugian belasan triliun

Kerugian akibat berita bohong di tengah bencana telah terjadi di Lombok dan Bali.

Kondisi di Lombok pascagempa. Antara Foto

Sepanjang tahun 2018, bencana alam yang terjadi di Indonesia meningkat dibandingkan tahun lalu atau 2017. Sayangnya, peristiwa bencana alam tersebut turut diselimuti berita bohong, yang pada akahirnya mengakibatkan timbulnya kerugian negara hingga mencapai belasan triliun rupiah.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei, mengungkapkan peristiwa bencana alam sangat berdampak pada perekonomian nasional. Dari data yang dihimpunnya, menunjukkan angka inflasi meroket. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi justru langsung drop di daerah terkena bencana. Akumulasi dari kejadian itu muncul lah angka kemiskinan yang meningkat drastis.

“Seperti halnya bencana di Sulawesi Tengah, sebelum gempa pertumbuhan ekonomi di sana ada di angka 6,24%, kemudian turun menjadi 1,75% setelah gempa. Ini mengakibatkan inflasi meningkat dari 3,64% sebelum gempa menjadi 10,2% setelah gempa. Jadi naik 6,63%,” kata Willem saat ditemui di kantornya di Jakarta pada Rabu (19/12).

Selain itu, kata Willem, seringkali setiap terjadi bencana alam berita bohong turut serta disebarkan pihak tak bertanggung jawab. Akibatnya, dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya sektor pariwisata. Ini terjadi di Bali dan Lombok.

“Dampak hoaks itu mempengaruhi sektor pariwisata. Erupsi gunung Agung di Bali membuat 1 juta wisatawan berkurang dan merugikan Rp 11 triliun,” ujar Willem.