Blok Syuhada-Santo Yosef di TPU Rorotan, diperuntukan kepada siapa?

Mereka yang meninggal dunia dan dimakamkan di TPU Rorotan, tidak diasosiasikan sebagai korban Covid-19.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberi nama blok Syuhada untuk tempat penguburan jenazah pasien Covid-19 beragama Islam. Foto: twitter.com/aniesbaswedan

Tempat pemakaman umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara terdiri dari berbagai blok untuk persemayaman terakhir jenazah pasien Covid-19.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberi nama blok Syuhada untuk tempat penguburan jenazah pasien Covid-19 beragama Islam. Sementara itu, blok Santo Yosef-Arimatea untuk penguburan jenazah pasien Covid-19 beragama Kristen Protestan dan Katolik.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, asal usul nama blok di TPU Rorotan merujuk pada pesan penguatan (takziyah) bagi warga ibu kota yang mengantarkan anggota keluarga untuk dimakamkan. Ia berharap, semua warga ibu kota yang dimakamkan di TPU Rorotan dikuburkan dalam keadaan syahid dan insya Allah dimuliakan di sisi Allah SWT. Sehingga, blok di TPU Rorotan pun diberi nama sesuai dengan pesan kemuliaan.

Jadi, mereka yang meninggal dunia tidak diasosiasikan sebagai korban Covid-19. Blok tempat pemakaman mereka bukan hanya sekadar diberi nomor.

"Blok pemakaman itu kemudian dinamai, dengan nama yang memiliki arti dan arti yang memiliki pesan, yaitu Blok Makam Syuhada,” ucapnya dalam akun Instagram pribadi-nya @aniesbaswedan, Jumat (13/8).