BMKG catat 474 gempa susulan di Lombok

Gempa susulan diperkirakan masih akan terus terjadi dengan kekuatan yang semakin lemah.

Warga memperhatikan tanah yang ambles akibat gempa susulan di Desa Sambi Bangkol, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat (10/8)./Antara Foto

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, telah terjadi 474 gempa susulan pascagempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (5/8). Namun dari ratusan gempa yang terjadi, hanya 20 di antaranya yang dirasakan warga. 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa terakhir yang dirasakan warga, terjadi pada pukul 04.33 WITA, dengan magnitudo 4,8 SR. Titik gempa berada pada kedalaman 10 kilometer pada 8,44 lintang selatan dan 116,50 bujur timur, atau 10 kilometer barat laut Kabupaten Lombok Timur.

"Dirasakan di Mataram dan Lombok Timur sebesar 1 SIG BMKG (II MMI). Yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, sementara benda-benda ringan yang digantung akan bergoyang," kata Dwikorita, Jumat (10/8).

Menurutnya, gempa susulan masih mungkin terjadi hingga beberapa bulan ke depan. Hanya saja, kekuatan gempa diprediksi cenderung melemah secara fluktuatif. 

Meski demikian, warga diharapkan tetap waspada terhadap hal ini. Ia pun berharap warga NTB untuk segera bangkit dari duka akibat gempa yang terjadi.