BMKG: Gempa 6,2 SR merupakan rangkaian sebelumnya

BMKG menyatakan gempa bumi ini merupakan susulan (Aftershock) dari rangkaian yang terjadi sebelumnya. 

Sejumlah burung merpati terbang di atas rumah yang runtuh akibat gempa bumi di Desa Telagawareng, Pemenang, Lombok Barat, NTB, Rabu (8/8)./Antara Foto

Wilayah Pulau Lombok kembali diguncang gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,2 SR, Kamis, (9/8) pada pukul 12.25.33 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan 6,2 SR. Namun setelah dilakukan pemutakhiran menjadi 5,9 Mw (Magnitude Moment).

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,49 LS dan 116,19 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 13 kilometer arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 16 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan, memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya, maka yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault)," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/9).