BMKG jabarkan pemicu gempa Aceh

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini tergolong gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.

Ilustrasi gempa. Foto Pixabay

Gempa yang melanda Aceh pada, Selasa (7/1) sekira pukul 13.05 WIB, tergolong gempa tektonik. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono memaparkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini tergolong gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.

"Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia di barat Sumatera," kata Rahmat di Jakarta.

Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik atau thrust fault. Hingga pukul 13.45 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu kali aktivitas gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo 3,3 skala richter. 

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," sambungnya.

Rahmat menambahkan, dari hasil pemutakhiran, gempa di Aceh berkekuatan 6,1 SR. Episenter gempa terletak pada koordinat 2.3 LU dan 96.32 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 19 km arah Selatan Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh pada kedalaman 20 km.