BMKG prakirakan cuaca akan lebih ekstrem pada 2032-2040

Baik kenaikan curah hujan maupun kemarau panjang di beberapa daerah.

Pengendara motor melintasi jalan yang digenangi rob di Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulteng, Minggu (12/1/2020). Foto Antara/Basri Marzuki

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, kondisi cuaca akan lebih ekstrem pada 2032-2040. Baik kenaikan curah hujan maupun kemarau panjang di beberapa daerah.

"Kita lihat memang ada peningkatan curah hujan dan ketika kemarau cenderung lebih kering. Hal ini berdasarkan data perbandingan dengan 2006-2014," ucap Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Indra Gustari, di kantornya, Jakarta, Jumat (17/1).

Dalam memprediksi potensi tersebut, BMKG menggunakan tiga rancangan proyeksi iklim. Skenario terburuk, biasa, dan optimis.

Skenario terburuk merujuk kondisi iklim yang terjadi dengan pengaruh perubahan iklim tanpa upaya perbaikan. Skenario biasa (business as usual), memprakirakan potensi perubahan cuaca yang dikaitkan dengan kurang optimalnya upaya memperbaiki lingkungan. Sedangkan skenario optimis, diiringi upaya maksimal dari masyarakat.

Berdasarkan prediksi skenario biasa, BMKG memperkirakan, akan terjadi peningkatan curah hujan. Juga pun cenderung lebih kering kala kemarau. "Secara umum, ada daerah-daerah yang sebagian besar akan mengalami curah hujan ekstrem," kata dia.