BMKG: Suhu panas ekstrem sudah lewat

Menurut data dari BMKG, suhu panas masih terpantau normal.

Seorang warga melintasi pohon-pohon yang mulai kering di Buperta Cibubur, Jakarta, Selasa (22/10).AntaraFoto

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan fase suhu panas ekstrem di Jakarta dan sekitarnya yang sempat mencapai 39 derajat celsius sudah lewat. Ini karena mulai bermunculannya awan hujan yang dapat menghalangi sinar Matahari ke permukaan Bumi. 

Menurut data dari BMKG, suhu panas masih terpantau normal, paling tinggi berkisar antara 35 derajat celsius hingga 37 derajat celsius dan kondisi itu hanya terjadi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara untuk daerah lain, suhu tertinggi tercatat hanya 33 derajat celsius hingga 34 derajat celsius. 

"Sudah banyak pertemuan awan hujan yang bisa menghalangi sinat Matahari," ujar Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (31/10).

Miming juga menyatakan potensi suhu panas ekstrem terjadi kembali di November sangat kecil, karena peristiwa suhu panas ekstrem memiliki siklus setiap tahun. Siklus tersebut biasa terulang pada Juli sampai Oktober. 

BMKG juga memperkirakan akan ada keterlambatan kedatangan musim hujan di beberapa daerah, seperti di Bali, NTB yang menyebabkan daerah tersebut masih mengalami suhu panas, meski bukan pada tahap ekstrem.