BNPB: 3.253 bencana terjadi di Indonesia dalam setahun

Berdasarkan perhitungan Kemenkeu, kerugian material rerata sebesar Rp22,8 triliun per bencana.

Kepala BNPB, Doni Monardo (topi hitam), bersama bersama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi (tengah), meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Kompleks Perumahan De Flamboyan, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (11/12/2020). Dokumentasi BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 3.253 bencana terjadi di Indonesia dalam setahun rentang Februari 2020-Februari 2021. Musibah yang terjadi meliputi gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi, karhutla, banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.

"Ini artinya, setiap hari setidaknya ada sembilan kejadian bencana yang terjadi,” ujar Kepala BNPB, Doni Monardo, dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2021, Rabu (3/3).

Ia mengingatkan, setiap kejadian bencana senantiasa diiringi kehilangan harta benda dan jatuhnya korban jiwa. Berdasarkan perhitungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kerugian material rerata Rp22,8 triliun per bencana. "Itu angka yang sangat besar."

Sementara, rata-rata korban jiwa akibat bencana dalam 10 tahun terakhir mencapai 1.183 orang. Karenanya, Bank Indonesia (BI) memasukkan Indonesia sebagai salah satu dari 35 negara di dunia yang memiliki risiko tertinggi kejadian bencana.

BNPB, sambung Doni, telah mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rakornas PB 2020 lalu. Bersinergi dengan instansi pemerintah lain hingga TNI-Polri untuk memitigasi dan kesiapsiagaan bencana serta perencanaan pembangunan berdasarkan pengurangan risiko bencana, misalnya.