BNPB akui banyak hambatan dalam menangani Covid-19

Keterbatasan SDM, alkes, dan faskes menjadi kendala penanganan Covid-19.

Petugas menggunakan APD lengkap saat proses pemakaman pasien Covid-19. Foto Antara/Iggoy el Fitra

Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mengakui, penanganan coronavirus baru (Covid-19) di Indonesia terhambat banyak keterbatasan. Dari tenaga medis, rumah sakit (RS), hingga alat kesehatan (alkes).

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, menyatakan, kenyataan tersebut diperburuk belum adanya vaksin. Sekalipun ditemukan, belum tentu cocok dengan orang Indonesia.

Karenanya, pencegahan menjadi prioritas dan masyarakat diminta menjadi garda terdepan dalam memerangi Covid-19. Sedangkan tenaga medis, sebagai benteng terakhir.

"Narasi inilah yang kita kembangkan. Kami tidak mengandalkan tenaga medis dan dokter sebagai benteng terdepan," ujarnya dalam diskusi virtual, Rabu (20/5).

Dia mengungkapkan, ada 1.936 dokter paru di Indonesia. Jika dibandingkan dengan rasio penduduk, setiap dokter harus melayani 1,2 juta orang.