BNPB ingatkan peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan

Di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, titik panas meningkat dari 13 menjadi 15.

Petugas dari BPBD Kab Ogan Ilir (OI) melakukan pemadaman kebakaran lahan di Sungai Rambutan, Indralaya Utara, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Selasa (18/9)./Antara Foto

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyatakan telah terjadi peningkatan potensi kebakaran lahan yang ditandai dengan bertambahnya titik panas di wilayah Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sepinggan, Kota Balikpapan, Kaltim, potensi kebakaran lahan di wilayah Penajam Paser Utara memang cukup tinggi.

"Sebelumnya terpantau 13 titik panas, dan kini 15, yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan di Penajam Paser Utara," kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila, Minggu (9/10).

Ada tiga kecamatan yang menjadi lokasi titik-titik panas yang dimaksud Nurlaila. Ketiganya adalah Kecamatan Penajam, Babulu dan Sepaku. 

Menurut dia, hujan yang turun tidak merata, tak mampu mengurangi titik panas di tiga kecamatan tersebut. Hujan juga belum dapat menurunkan risiko kebakaran hutan dan lahan.

Nurlaila mengatakan, ada 217 hektare total lahan yang terbakar di wilayah Penajam Paser Utara sejak Maret 2018. "Dari 217 total lahan yang terbakar di wilayah Penajam Paser Utara itu, 107 hektare yang terbakar di antaranya merupakan lahan gambut," ujarnya.