BNPB: Korban meninggal tsunami Selat Sunda 431 orang

Korban dan kerusakan material ini berasal dari lima Kabupaten, yaitu Pandenglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.

Pemandangan kawasan Kecamatan Sumur yang hancur diterjang gelombang tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten, Selasa (25/12). /Antara Foto.

Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) melaporkan, jumlah korban tsunami di Selat Sunda hingga 29 Desember 2018, bertambah. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 431 orang meninggal dunia, 7.200 orang luka-luka, 15 orang hilang, dan 46.646 orang yang mengungsi.

Kerugian material, antara lain 1.527 unit rumah rusak berat, 70 unit rumah rusak sedang, 181 unit rumah rusak ringan, 78 unit penginapan dan warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak, dan beberapa kerusakan fasilitas publik.

"Korban dan kerusakan material ini berasal dari lima Kabupaten, yaitu Pandenglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus," kata Sutopo, seperti dikutip dalam siaran resminya, Sabtu (29/12).

Jumlah korban dan dampak bencana paling banyak terjadi di Pandeglang. Tercatat 292 orang meninggal dunia, 3.976 orang luka-luka, 8 orang hilang, dan 33.136 orang mengungsi.

Kondisi pengungsi, kata Sutopo, masih memerlukan bantuan, seperti makanan, air bersih, MCK, pakaian layak pakai, selimut, tikar, pelayanan medis, dan lainnya.