BNPB tebar garam cegah cuaca buruk 9-12 Januari di Jabodetabek

Sampai saat ini, sudah 6,4 ton garam yang disebar untuk mencegah cuaca buruk yang melanda Jabodetabek.

Sejumlah personel TNI AU memasukkan penampung garam atau consul pada Pesawat CN 295 dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Antara Foto

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir akan terjadinya hujan ekstrem pada 12 Januari 2020. Sebagai antisipasi, BNPB akan menebar garam untuk menurunkan intensitas hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, mengatakan antisipasi tersebut sekaligus untuk menanggapi peringatan dini cuaca atau weather alert dari Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Pihaknya, kata dia, bersama Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan Terpadu (BNPPT) dan TNI telah melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca dengan menyebar garam atau Natrium Klorida (NaCi) untuk mengurangi curah hujan tinggi.

“Masyarakat khususnya di wilayah Jabodetabek tidak perlu panik. Tapi kita tetap waspada, siaga dan menyiapkan rencana darurat keluarga. Langkah ini juga perlu diterapkan oleh setiap keluarga di Indonesia, mengingat potensi bahaya bisa terjadi kapan pun dan di mana pun," kata Agus dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (8/1).

Menurutnya, penyebaran garam terbukti telah berhasil menurunkan intensitas hujan sedang dan lebat yang seharusnya tiba di wilayah Jabodetabek pada Senin lalu (6/1). BNPB akan terus melakukan operasi yang sama untuk menghindari hujan ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 9 sampai 12 Januari di wilayah Jabodetabek.