BNPT bantah kecolongan dari aksi bom bunuh diri di Bandung

BNPT sebut beberapa jaringan terorisme kini menyamarkan dirinya dengan kegiatan kemanusiaan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar saat memberikan arahan kepada jajarannya/Foto dok. BNPT.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) masih menyelidiki asal jaringan pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar. Pelaku membawa bom tersebut ke tengah kerumunan anggota polisi yang melaksanakan apel.

Kepala BNPT, Boy Rafli Amar mengatakan, kini berbagai data pendukung tengah coba dikumpulkan untuk mendongkrak penyelidikan tersebut. Bila dianggap cukup, maka para penyidik akan coba mencocokannya dengan kebiasaan jaringan tertentu.

“Kita belum bisa memastikan (dari JI atau JAD), tapi ini kan karakter-karakter yang selama ini misi-misi umumnya dengan cara modus seperti ini,” kata Boy kepada wartawan, Rabu (7/12).

Boy menyebut, pelaku masih diduga sebagai pelaku lone wolf, yang bekerja seorang diri dan tidak terlibat dalam jaringan apapun. Pelaku telah berupaya mencari sejumlah kesempatan dan menunggu celah pengamanan.

Namun, dirinya enggan menganggap hal ini sebagai kecolongan karena celah tersebut sudah dieksekusi oleh pelaku. Baginya nyolong adalah tindakan mengambil barang milik orang lain tanpa izin dan tidak pas disematkan pada peristiwa seperti ini.