BPPT bantu INKA pada proyek LRT

BPPT akan mengerahkan tenaga ahli dan fasilitas teknologi, untuk berperan aktif membantu PT INKA (Persero) mencapai target waktu pengiriman

Pembangunan LRT Jabodebek saat ini telah mencapai 35%/AntaraFoto

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT INKA (Persero) menjalin kerjasama, dalam rangka menunjang proyek pembangunan sarana LRT Jabodebek yang saat ini dikerjakan PT INKA (Persero).  

Kepala BPPT, Unggul Priyanto, mengatakan komitmennya mendukung PT INKA (Persero) dalam mewujudkan LRT Jabodebek. BPPT akan mengerahkan tenaga ahli dan fasilitas teknologi, untuk berperan aktif membantu PT INKA (Persero) mencapai target waktu pengiriman 31 trainset atau rangkaian Light Rail Transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek).

"Kerjasama ini bertujuan untuk menunjang pengembangan dan pembangunan industri perkeretaapian nasional. Kerjasama pengkajian dan penerapan teknologi ini akan berjalan sampai 10 (sepuluh) bulan kedepan," ungkap dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/3).

Dalam pelaksanaannya, tim teknis akan bekerja sesuai sistem mutu audit teknologi. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemanfaatan fasilitas laboratorium teknologi yang dimiliki BPPT. Dalam upaya PT INKA (Persero), memiliki kesiapan teknologi dan mampu menjawab tantangan nasional untuk pembangunan LRT.

Sarana LRT Jabodebek yang dibangun menggunakan moving block, sehingga automatic sesuai dengan Grade of Automation 3, jadi tidak memerlukan masinis. "Ini merupakan pembangunan LRT paling modern untuk kelas LRT, dan Indonesia mungkin menggunakan kelas yang terbaru. Khusus untuk LRT Jabodebek, jika telah beroperasi nanti, jeda jarak (head way) antar LRT hanya sekitar 1,5 menit. Dengan demikian akan ada 30 perjalanan LRT per jam," urainya.