BPPTKG: Gunung Merapi masuk awal fase erupsi

Berdasarkan persebaran gempa, Merapi telah memuntahkan 40 kali guguran material yang bercampur hingga hari ini.

Penampakan Gunung Merapi dari PGM Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (5/1/2021). Twitter/@BPPTKG

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mendapati kemunculan lava pijar atau api diam di puncak atau kawah Gunung Merapi saat melakukan pemantauan. Ini disinyalir menjadi sumber pijaran yang terekam kamera pengawas (CCTV) dan kamera termografis sejak 31 Desember 2020.

“Kemarin sampai tanggal 31 Desember malam, itu ada satu fenomena di mana kita bisa melihat adanya pijaran atau hembusan sinar yang suhunya panas. Teryata pijaran atau sinar yang tampak dari CCTV kita dan dari kamera termografis (thermal camera) ini tidak berhenti dan akhirnya kemarin, tanggal 4 Januari, muncul api diam atau lava pijar. Kita bisa lihat itu di lava kawah 97,” ungkap Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, saat telekonferensi, Selasa (5/1).

Berdasarkan persebaran gempa (seismisitas), sambungnya, Merapi telah memuntahkan 40 kali guguran material yang bercampur antara guguran material lama-baru hingga hari ini.

Menyangkut kubah lava baru, diduga merupakan magma baru yang bagian atasnya terdapat material lama apabila diihat secara fisik. Namun, masih diperlukan pemantauan lanjutan tentang pengembangan untuk memastikan itu kubah lava baru atau bukan.

"Yang terpenting adalah intensitas gugurannya karena intensitas guguran menjadi salah satu indikator adanya aktivitas pergersakan magma yang terus menuju permukaan," jelasnya.