BPS: 55% masyarakat tak patuhi protokol kesehatan

Faktor pendidikan ikut mempengaruhi persepsi masyarakat akan bahaya Covid-19.

Logo Badan Pusat Statistik/Ist.

Survei Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19, periode 7 hingga 14 September 2020, mencatat sebanyak 55% masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan karena tak ada sanksi.

“Dari 90.967 responden, lebih dari setengah responden (55%) berpendapat bahwa tidak ada sanksi menjadi alasan masyarakat untuk tidak menerapkan protokol kesehatan,” ujar Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (28/9).

Meski demikian, lanjut Kecuk, sebanyak 92% masyarakat sudah memakai masker. Sementara untuk masyarakat yang menjaga jarak dan cuci tangan berada di angka 75%.

Dia menambahkan, enggannya masyarakat untuk memakai masker dipicu oleh tiadanya kejadian kasus Covid-19 di lingkungan sekitar, termasuk alasan pekerjaan dan lainnya. Namun, jika terjadi kasus infeksi Covid-19 di lingkungan sekitar, lanjut Kecuk, 45% responden mengatakan akan memperketat protokol kesehatan di lingkungannya.

“Jika dibanding survei April, angka ini meningkat 8%. Namun kepatuhan mencuci tangan dan jaga jarak mengalami penurunan,” ujarnya.