BRIN RI dan ThorCon siap tunjukkan prototipe PLTN masa depan

PLTN merupakan salah satu alternatif dalam program pengurangan emisi karbon.

Penandatanganan nota kesepahaman oleh Mego Pinandito selaku Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset (kiri) dan Inovasi BRIN RI bersama dengan Bob S Effendi, Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia (kanan) di gedung BJ Habibie pada Senin (7/2). Foto: BRIN RI Area lampiran

Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (BRIN RI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT ThorCon Power Indonesia. Kerja sama tersebut mengenai riset, pengembangan, dan inovasi teknologi Molten Salt Reactor (MSR) dengan sistem modular dan menggunakan bahan bakar thorium. 

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, riset dan pengembangan ini diharapkan dapat menghasilkan prototipe sebagai kandidat teknologi masa depan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Hal ini merupakan salah satu alternatif dalam program pengurangan emisi karbon.

“Melalui riset dan pengembangan ini diharapkan dapat terbentuk pola pikir yang sama untuk seluruh pihak terkait urgensi pembangunan PLTN komersial di Indonesia sebagai komponen penting dalam mencapai net-zero emission pada tahun 2060 sehingga keputusan dapat di ambil secara rasional dan scientific. Kami berharap proses pengambilan keputusan tersebut tak boleh berjalan terlalu lama,” ujar Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/2).

Mego Pinandito mengungkapkan, kolaborasi riset bersama PT ThorCon Power Indonesia adalah bentuk dukungan BRIN RI terhadap mitra industri. Sehingga, dapat berkolaborasi dalam mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi di Indonesia.

“Para peneliti dapat melakukan riset bersama dengan mitra industri yang secara langsung melakukannya di fasilitas reaktor,” ucap Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN RI, Mego Pinandito.