Buruh migran asal Serang dijual dan dilecehkan majikan di Riyadh

"Dia (SK) lapor melalui pesan di Facebook ke akun SBMI Banten semalam. Dia meminta perlindungan atas tindakan sponsor dan majikan."

Beberapa Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjalani pendataan oleh Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) setibanya di Dinas Sosial Provinsi Kalbar di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/7). /Antara Foto.

SK (23), seorang buruh migran asal Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, mengaku disekap dan dilecehkan majikannya di Riyadh, Arab Saudi. Menurut Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banten Maftuh Salim, pihaknya telah mendapatkan laporan, SK beberapa kali telah mendapatkan pelecehan seksual dan dipaksa melakukan hubungan intim oleh majikan dan anaknya.

"Dia (SK) lapor melalui pesan di Facebook ke akun SBMI Banten semalam. Dia meminta perlindungan SBMI Banten atas tindakan sponsor dan majikanya di tempat kerja," kata Maftuh kepada Alinea.id, Minggu (28/7).

Maftuh mengatakan, berdasarkan pengakuan korban, selama 10 bulan bekerja, dirinya tidak pernah mendapatkan upah. SK pun mengaku pernah dilecehkan pihak sponsor dan disekap selama tiga hari, sebelum terbang ke Arab Saudi. Saat itu, SK melakukan perlawanan.

"Akhirnya pihak sponsor membatalkan penerbangan ke Saudi karena SK tidak melayani nafsunya, dan mejualnya ke sesama sponsor lain, kemudian diterbangkan ke negara tujuan Saudi Arabia, Kota Riyadh," katanya.

Selanjutnya, SBMI Banten akan melakukan advokasi untuk melengkapi bukti laporan dan berupaya segera memulangkan korban dari Riyadh. Pihaknya sudah mengantongi data sponsor, identitas, dan alamat majikan korban.