Cegah Covid-19, peringatan Waisak dilakukan di rumah

Pelaksanaan di rumah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menyemprotkan cairan disinfektan di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/3/2020). Foto Antara/Anis Efizudin/ama.

Pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 berdampak pada pelaksanaan hari besar keagamaan. Sejumlah perayaan hari besar keagamaan dilaksanakan di rumah. Salah satu agama, yang terpaksa harus merayakan hari besar ialah Buddha. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas Buddha, Kementerian Agama (Kemenag), Nyoman Suriadarma menyampaikan, perayaan Waisak 2564 Buddhist Era yang jatuh pada 7 Mei 2020 dilaksanakan di rumah masing-masing. Langkah itu diambil untuk memutus mata rantai penularan penyebaran SARS-CoV-2.

"Umat Buddha 7 Mei 2020, akan melaksanakan Hari Raya Waisak 2564 Buddhist Era. Dirjen Bimas Buddha mengajak, semua kita Buddha, merayakan masing-masing dari rumah," kata Nyoman, saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (10/4).

Bahkan, perayaan hari Waisak juga akan dilakukan di rumah masing-masing. Nyoman menyampaikan, kegiatan rutin puja bakti yang digelar setiap hari minggu juga akan dilaksanakan dari rumah. Dengan demikian, sekolah rohani minggu untuk anak-anak juga dilakukan dari rumah masing-masing.

"Tiga poin ini penting kami laksanakan, agar keluarga kita, tetangga kita, semua kita bentengi agar terhindar dari coronavirus," tutur dia.