Sekolah di Wamena akan kembali dimulai besok

Rasa tanggung jawab dan tugas membuat Damaris, pendatang asal Toraja tidak pulang kampung dan menetap di Wamena.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani (kedua kanan) memberikan mainan kepada anak-anak pengungsi saat tiba di Landasan Udara (Lanud) Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (4/10/2019). Sebanyak 50 pengungsi korban konflik di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua asal Sulawesi Selatan dan Jakarta tiba di Landasan Hasanuddin untuk kembali ke daerah masing-masing./Antara Foto

Pascakerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua sejumlah pendatang memilih untuk pulang ke kampung halamannya. Mereka khawatir kerusuhan akan kembali terjadi dan menelan korban jiwa. 

Meski begitu, ada pula pendatang yang memilih untuk tetap tinggal di Wamena dan membantu masyarakat yang trauma karena kerusuhan yang terjadi.

Damaris salah satunya pendatang yang memilih untuk tinggal di Wamena, dan membantu pemulihan trauma masyarakat khususnya anak-anak. 

Damaris berprofesi sebagai guru sekolah dasar di Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua. Ia mengatakan ingin kembali mengajar setelah peristiwa kerusuhan. 

Meski diakuinya, masih trauma akan kejadian berdarah tersebut, tapi Damaris memilih untuk tetap tinggal di Wamena karena tugas dan tanggung jawab.