Cerita ketakutan Nadiem saat menyusun naskah pidato HGN

Nadiem sempat khawatir opini personalnya bakal bertentangan dengan posisinya sebagai Mendikbud.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim (kedua kiri) bersama CEO Paragon Technology dan Innovation Salman Subakat (ketiga kiri) dan Pelaku industri kreatif Dian Paramita Sastrowardoyo (kanan) menjadi pembicara dalam diskusi di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Sabtu (30/11). /Antara Foto

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makariem mengaku dirinya ketakutan saat menulis pidato untuk Hari Guru Nasional (HGN) pada 25 November lalu. Menurut Nadiem, dia khawatir opini personalnya dalam pidato tersebut bakal bertentangan dengan posisinya sebagai Mendikbud. 

"Waktu nulis pidato, terus terang, saya ketakutan. Bayangin, saya harus menyebut suatu opini personal, tapi sebagai Mendikbud. Tanpa kepastian. Apakah saya bisa membenarkan ketidakadilan itu," kata Nadiem di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, di Jakarta, Sabtu (30/11).

Nadiem mengatakan, ketika itu dia tidak tahu bagaimana menyelesaikan dilema yang bergolak di batinnya. Namun demikian, ia meyakini persoalan-persoalan dunia pendidikan yang ia ulas di pidato tersebut harus diselesaikan bersama. 

"Saya enggak bisa janji apa-apa. Tapi, saya kasih tahu apa yang saya inginkan (dalam naskah pidato tersebut)," ujar pria lulusan Harvard University itu. 

Salinan pidato Nadiem viral di media sosial beberapa hari sebelum perayaan HGN. Pidato itu berisi pandangan Nadiem terkait hal-hal yang menghambat dan tantangan dunia pendidikan di Indonesia.