Core Indonesia: Penghapusan Pertalite dan Premium memengaruhi inflasi 

Penghapusan Pertalite dan Premium ini dinilainya akan menjadi kontradiktif di masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.

Ilustrasi SPBU yang menjual BBM produksi Pertamina di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Google Maps/M43V3RS

Pemerintah mempunyai rencana menghapus bahan bakar Premium dan Pertalite sebagai langkah mendukung transisi energi. Padahal masih masyarakat kelas menengah ke bawah mengandalkan bahan bakar Premium dan Pertalite sebagai salah satu alternatif dengan harga yang ekonomis.

Direktur Eksekutif Core Indonesia Muhammad Faisal menjelaskan, kebijakan pemerintah yang akan menghapus Pertalite dan Premium berpotensi memengaruhi inflasi. 

“Terutama Pertalite. Saya rasa dampaknya bukan hanya pada kelompok miskin tetapi juga kelompok menengah secara luas. Kalau Premium mungkin terbatas di sebagain daerah saja, sudah tidak banyak, tetapi penghapusan Pertalite ini pengaruhnya besar. Akan sangat berdampak pada inflasi," kata Faisal saat dihubungi Alinea.id pada Kamis (23/12).

Makanya penghapusan ini dinilainya akan menjadi kontradiktif di masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.

“Inflasi berpotensi meningkat karena dorongan kebijakan pemerintah (administered prices) atau cost push inflation. Bukan inflasi yang disebabkan dorongan permintaan atau kenaikan daya beli masyarakat. Ini tentu tidak baik dan kontraproduktif terhadap upaya pemerintah untuk memulihkan ekonomi. Apalagi terhadap daya beli masyarakat golongan bawah yang paling terdampak buruk selama pandemi,” kata Faisal.