Covid-19 akibatkan penanganan TBC menumpuk

Pandemi Covid-19 mereda, Indonesia perlu melakukan perbaikan sistem pelayanan kesehatan.

Sumber: tbindonesia.or.id

Pandemi Covid-19 membuat penanganan pasien tuberculosis (TBC) di Indonesia menumpuk. Menurut Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia, Arifin Panigoro, saat ini pemerintah, rumah sakit, hingga tenaga medis lebih memprioritaskan pencegahan penanganan coronavirus.

"Oke, penanganan Covid-19 dulu. Misalnya, tahun depan vaksin ada dan segala macamnya. Masalahnya, Covid-19 sudah mereda, tetapi TBC ini masalahnya menjadi double. Pemerintah perlu melihat penanganan TBC extraordinary, serius juga," kata Arifin dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/7).

Dia mengaku amat khawatir. Jika pemerintah mengabaikan penanganan TBC, maka peringkat dunia Indonesia akan menyalip India dan Tiongkok. Sebab, dua negara itu telah berbenah dalam penanganan Covid-19 dan TBC.

"Begitu terpinggirkan. Jadi pasien TBC menunggu nih. Kapan Covid-19 selesai? Masalahnya menjadi menumpuk karena tanpa Covid-19 pun, temuan kami terbatas banget. Apalagi, dengan terbengkalainya TBC pada semua tahapan," ucapnya.

Jika pandemi Covid-19 mereda, menurut Arifin, Indonesia perlu melakukan perbaikan sistem pelayanan kesehatan. Selain itu, harus menambah sumber daya manusia dalam bidang kesehatan.