Pandemi Covid-19 berdampak berlapis dan mendalam terhadap perempuan

Pangkalnya, acapkali dilekatkan dengan peran di ranah domestik.

Seorang perempuan menutup hidung saat petugas menyemprotkan cairan di lingkungan hunian sementara korban bencana gempa dan likuefaksi di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulteng, Minggu (29/3/2020). Foto Antara/Mohamad Hamzah

Kasus pandemi coronavirus baru (Covid-19) di Tanah Air disebut berdampak berlapis dan mendalam terhadap perempuan. Pangkalnya, acapkali dilekatkan dengan peran di ranah domestik.

Misalnya, terang Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Dinda Nuur Annisa Yura, bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga. Pangan, salah satunya.

"Sehingga, perempuanlah yang mengambil peran membeli sayuran, lauk pauk, dan bahan pangan lainnya untuk dapat memastikan pangan keluarga terpenuhi. Hal ini menempatkan perempuan menjadi rentan terhadap penyebaran Covid-19 melalui interaksi sosial secara langsung," tuturnya via keterangan tertulis yang diterima Alinea.id di Jakarta, Minggu (29/3).

Penyebaran virus SARS-CoV-2, tambah dia, juga berdampak pada perekonomian rakyat kecil. Khususnya perempuan yang mayoritas bekerja di sektor informal. Mencapai 61,3%. Sesuai data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) 2018.

"Pekerjaan mereka, di antaranya usaha warung makan atau berjualan makanan ringan di sekolah. Dalam situasi yang mengharuskan kita untuk menjaga jarak dan meminimalisasi interaksi fisik langsung, maka tentunya berdampak kepada penghasilan mereka," paparnya.