Covid-19 picu naiknya angka gizi buruk

Target penurunan stunting hingga 14% sulit tercapai

Tim kesehatan Dompet Dhuafa dalam bhakti sosial pemeriksaan gizi anak balitaa di Aceh, Minggu (11/5)/Foto Antara/Ampelsa.

Covid-19 diprediksi memicu naiknya angka stunting dan gizi buruk di Indonesia berupa sulitnya pemenuhan gizi anak selama masa tumbuh kembang mereka.

"Terlebih, mengingat posyandu tidak lagi beroperasi dan tenaga kesehatan di puskesmas juga tidak luput dari dampak Covid-19,” kata mantan Asisten Deputi Ketahanan Gizi Kesehatan Ibu dan Anak, dan Kesehatan Lingkungan Kemenko PMK, Media Octarina, MCN dalam keterangannya, Jumat (15/5).

Bahkan, sambung dia, target penurunan stunting hingga 14% di Indonesia kemungkinan sulit untuk tercapai.

Pandangan senada disampaikan Guru Besar FKUI Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K) bahwa deteksi dini seperti pemantauan pertumbuhan rutin di fasilitas kesehatan, penting dalam mencegah terjadinya malnutrisi pada anak.

"Apabila tidak cepat dideteksi melalui pengukuran berat badan, panjang badan, hingga lingkar kepala, anak-anak bisa menderita malnutrisi kronis hingga menjadi stunting,” jelasnya.