Cyrus Network: 72% responden yakin Kartu Prakerja bermanfaat

Survei melibatkan 1.230 responden di 34 provinsi secara proporsional.

Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto Antara/Aditya Pradana Putra/wsj.

Sebanyak 37,6% responden mengaku pernah mendengar atau mengetahui Program Kartu Prakerja. Sebanyak 72% di antaranya, berdasarkan survei Cyrus Network yang dirilis secara daring pada Senin (27/7), meyakini program itu bermanfaat.

Pengamat kebijakan publik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus Tim Ahli survei Cyrus Network, Riswanda, menyatakan, mayoritas masyarakat menganggap peluncuran Kartu Prakerja saat pandemi coronavirus baru (Covid-19) sebagai langkah yang tepat. Penilaian ini disampaikan 69% responden.

"Sebab masyarakat mulai sadar bahwa peningkatan skill (kemampuan) dan keterampilan tenaga kerja untuk menyongsong lapangan kerja baru yang mungkin tercipta pada masa pascapandemi sangat penting. Sebanyak 83% responden menganggap peningkatan skill selama masa wabah ini perlu dilakukan," tuturnya, beberapa saat lalu.

Pelatihan-pelatihan kemampuan yang paling diminati responden seperti penunjang kemandirian agar bisa membuka usaha sendiri. Jika diberi kesempatan memilih lebih dari satu pelatihan, berdasarkan hasil survei, sebesar 42,2% responden akan mengambil pelatihan kewirausahaan, disusul keuangan (37,6%), pertanian dan perikanan (25,1%), serta memasak dan membuat kue (14,6%). 

"Pelatihan-pelatihan skill yang berujung pada memandirian berusaha ini jauh lebih diminati dibandingkan keterampilan-keterampilan yang lebih canggih, seperti programmer komputer (5,4%) atau IT dan analytic (3,7%)," jelasnya.