Debat kedua capres sarat teatrikal dan nihil adat ketimuran

Dalam debat, Anies dan Prabowo terlihat lebih sering menyerang satu sama lain.

Debat kedua capres 2024, Minggu (7/1) malam, dinilai sarat teatrikal dan nihil adat ketimuran. Twitter/@KPU_ID

Debat kedua calon presiden (capres) 2024, Minggu (7/1) malam, dinilai menjadi panggung teatrikal. Sebab, didominasi penyerangan kepada subjek dan menjauh dari tema debat.

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai, debat tersebut tidak lagi menghadirkan adat ketimuran. Alih-alih berdialog santun, justru terjadi pernyataan frontal yang menyerang satu sama lain.

Padahal, terangnya, debat mestinya menjadi arena adu visi misi dan program para kontestan. Ini seperti yang sempat dilakukan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, sedangkan kedua kandidat lainnya, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, lebih banyak saling serang.

"Debat presidensial bukan UMPTN (ujian masuk perguruan tinggi negeri) atau sipenmaru (seleksi penerimaan mahasiswa baru). Debat capres mengandung drama, kontroversi, emosi, uji nyali. Semua harus diaktivasi. Debat semalam sudah semakin mengarah ke situ. Ewuh pakewuh (sikap sungkan) menipis, komunikasi langsung dan terbuka sudah lebih kasat mata. Yang lazim disebut sebagai 'adat ketimuran' tak lagi terkecap," katanya kepada Alinea.id, Selasa (9/1).

Secara penampilan tiap kandidat, Reza berpandangan, Ganjar sudah seperti Tom Cruise dalam film "Top Gun" karena enggan mengurus hal yang tidak penting dan tak sesuai konteks. Ini digenapi dengan jaket bomber yang dikenakannya dalam debat.