Dengue dan Covid-19 sama-sama bergejala demam, ini bedanya

Demam pada Covid-19 biasanya disertai gejala respirasi seperti sesak napas.

Ilustrasi demam/Pixabay.

Dengue dan Covid-19 punya satu gejala yang sama yaitu demam dan harus diwaspadai. Bedanya, pada dengue, fase demam terjadi akibat diremia (di dalam darah ada virus yang beredar).

Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)  dr. Erni Juwita Nelwan menjelaskan, jika pasien demam berdarah minum obat penurun panas, maka demam akan turun namun tidak lama kemudian demam akan naik lagi.

"Jadi demam pada demam berdarah itu sulit diturunkan dengan obat turun panas. Pasien akan banyak berkeringat karena efek samping dari obat turun panas tersebut dia berusaha menurunkan panas tapi di satu sisi penyebab demam nya ada terus di dalam darah," ujar Erni via laman resmi Kementerian Kesehatan RI, dikutip, Selasa (14/6).

Sementara demam pada Covid-19, biasanya disertai dengan gejala respirasi yang lebih dominan seperti sesak napas, batuk, susah menelan anosmia atau kondisi saat seseorang tidak bisa mencium bau. "Bedanya dengan Covid-19 adalah pada dengue pola demamnya mendadak dan langsung tinggi," terangnya.

Sementara itu, Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Mulya Rahma Karyanti menjelaskan, pada Covid-19, penyakit yang biasa dikeluhkan berupa demam. Ini biasanya berlangsung 5 hingga 7 hari disertai batuk pilek plus sesak napas, serta saturasi oksigennya menurun.