Diusik China, TNI kerahkan kekuatan ke perairan Natuna

Bakamla menegaskan ada penguatan penjagaan di perairan Natuna.

Penampakan KRI Tjiptadi-381 saat menghalau kapal Coast Guard China di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Senin (30/12)/Foto: tangkapan layar via Antara/HO/Dispen Koarmada I

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochma menegaskan ada penguatan penjagaan di perairan Natuna. Dia juga memastikan TNI turut mengerahkan kekuatannya.

Menurut dia, keputusan itu otomatis dilakukan, bahkan tanpa rapat koordinasi terlebih dahulu.

"Saya saja sudah kirim lagi kok (tambahan petugas pengamanan). Itu dinamika. Jadi tidak usah rapatpun sudah otomatis itu. Itu kewenangan di satuan masing-masing," ujar Taufiqoerrochman usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Jumat (3/1).

Kendati demikian, Taufiqoerrochman enggan menyebut jumlah pasukan tambahan yang sudah dikerahkan. 

"Tapi, dalam kondisi damai memang saya bilang Bakamla di depan. Orang sekarang lebih senang menggunakan white hull (coast guard), daripada grey hull (kapal perang). Karena kalau kapal perang kan tensinya agak berbeda. Jadi Bakamla tetap di depan," ucap dia.