Djarot soal penggantian nama 22 jalan di DKI Jakarta: Ada hal yang lebih penting!

Pemprov DKI seharusnya lebih menekankan pada pengembangan budaya Betawi.

Ketua DPP PDIP dan mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/6). (Dok: Alinea.id/Gempita Surya) Area lampiran

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menanggapi langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengubah 22 nama jalan di ibu kota dengan nama tokoh-tokoh Betawi. Djarot menilai, ada hal yang lebih penting dari sekadar mengganti nama jalan.

"Yang lebih substansi adalah sebetulnya mengubah kehidupan-kehidupan yang kumuh di sekitar jalan itu menjadi yang lebih manusiawi. Manusianya yang diubah," kata Djarot kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/6).

Djarot mengungkapkan, jika penggantian nama jalan dimaksudkan untuk mengabadikan tokoh-tokoh Betawi, Pemprov DKI seharusnya lebih menekankan pada pengembangan budaya Betawi.

"Bagaimana dengan lenong kita? Bagaimana dengan palang pintu kita? Bagaimana dengan seniman-seniman betawi, bagaimana kehidupannya, itu yang harus lebih ditekankan daripada sekedar mengganti nama jalan," ujar politisi yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Menurut Djarot, ada dampak cukup serius yang terjadi di masyarakat dengan mengubah nama jalan, salah satunya terkait penggantian identitas. Pihaknya menilai hal ini dapat membebani warga.