DKR nilai penerapan PSBB Depok gagal

Kasus positif Covid-19 di Depok jumlahnya terus meningkat.

Petugas kepolisian memeriksa identitas pengendara motor yang berpenumpang saat penerapan PSBB di Perbatasan Jakarta - Depok, Depok, Jawa Barat, Rabu (15/4). Foto Antara/Asprilla Dwi Adha/aww

Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Depok dinilai gagal. Sebab, penyebaran dan penularan virus SARS-CoV-2 angkanya terus meningkat. 

Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, Roy Pangharapan mengungkapkan, kasus positif Covid-19 di Depok terus mengalami kenaikan secara signifikan. Saat ini, sebanyak 55 dari 63 kelurahan telah menjadi zona merah.

Dia mengingatkan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, bisa mengevaluasi mengapa PSBB di Kota Depok mengalami kegagalan. Bukan tidak mungkin, PSBB kedua juga akan mengalami kenaikan yang lebih tinggi.

"Kalau cara penanganannya model kayak gini. Tentu, PSBB kedua pun, akan sama gagalnya dengan pelaksanaan PSBB pertama," ujar Roy, dalam keterangan tertulis, Selasa (5/5).

Menurut Roy, kehadiran Tito Karnavian merupakan sinyal kuat agar Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, lebih serius dalam mencegah penyebaran Covid-19. "Jadi, PSBB tahap kedua tidak berujung sia-sia," tegasnya.