DPR anggap strategi penanganan terorisme di Sulteng keliru

Pernyataan disampaikan Anggota Komisi III Fraksi NasDem, Ahmad M. Ali, saat fit and proper test calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit.

Ilustrasi. Alinea.id/Dwi Setiawan

Anggota Komisi III DPR, Ahmad M. Ali, menyoroti penanganan terorisme di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), oleh Polri. Menurutnya, startegi penanganan yang dilakukan salah lantaran tidak bisa menangkap 11 teroris.

"Puluhan tahun dilakukan pengejaran terhadap teroris sampai hari ini belum berhasil, artinya apa? Ada yang salah dalam penanganan itu," katanya dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Kompleks Parlemen, Jakarta, yang disiarkan secara virtual, Rabu (20/1). 

Politikus Partai NasDem ini berpendapat, perlu strategi baru untuk menangani teroris di Poso. Terlebih, aparat kepolisian gagap dalam menangani persolan tersebut lantaran Kapolri, Jenderal Idha Azis, menempatkan Kapolda Sulteng, Irjen Abdul Rakhman Baso, di Desa Tokorondo, Poso, sejak Desember 2020.

Ali berharap, Kapolda tidak lagi berkantor di Desa Tokorondo karena permasalahan kepolisian Sulteng itu tidak hanya di Poso.

"Harus ada pendekatan-pendekatan polisi jangan pernah berpikir, bahwa dia yang lebih tahu untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan Poso, tapi ada pendekatan-pendekatan lain yang dilakukan dan berani evaluasi," tegasnya.