DPR optimistis penelitian vaksin Nusantara berjalan baik

Kelanjutan pengembangan vaksin Nusantara menemui titik terang setelah adanya MoU antara BPOM, Kemenkes, dan TNI AD.

Ilustrasi. Pixabay

Kelanjutan pengembangan vaksin Nusantara akhirnya menemui titik terang melalui melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada Senin (19/4).

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melkiades Laka Lena, menilai kesepakatan itu merupakan langkah maju pengembangan vaksin dalam negeri. Hasil riset sel dendritik tersebut diharapkan membuahkan hasil positif dalam menangani pandemi.

"Ini bisa menjadi salah satu kemungkinan penyelesaian Covid-19 di Tanah Air atau bahkan dunia apabila memang penelitian ini benar-benar terbukti seperti apa yang disampaikan oleh para peneliti," kata Melkiades kepada Alinea.id, Selasa (20/4).

Melki memastikan Komisi IX dan pimpinan DPR terus mendukung agar para peneliti vaksin Nusantara bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menghasilkan produk kesehatan terbaik sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2016.

"Kami apresiasi setinggi-tingginya kepada RSPAD, dan juga para peneliti dari RS Kariadi, Undip, Balitbangkes, juga peneliti dari Amerika Serikat yang sudah banyak membantu penelitian ini bisa menghasilkan penelitian yang baik dan membantu masyarakat mendapatkan vaksin yang baik," jelas dia.