DPR respons demo ribuan buruh tolak THR dicicil

Buruh membutuhkan THR di tengah pandemi Covid-19

Aktivitas buruh panggul di pasar Mandalika Bertais, Mataram, NTB, Rabu (6/5/2020)/Foto Antara/Ahmad Subaidi.

Ribuan buruh garmen di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (12/5), menggelar aksi demonstrasi menolak kebijakan bembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dicicil. Mereka berkumpul di depan kantor manajemen PT Yongjin Javasuka Garment dan PT Doosan menuntut manajemen agar membatalkan kebijakan tersebut.

Merespon hal itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah benar-benar memperhatikan THR buruh atau pekerja di lapangan.

Ia juga mengimbau agar para pengusaha mau mendengarkan segala tuntutan para buruh dengan sebaik-baiknya.

"Berdasarkan keterangan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) atau Menaker yang disampaikan pada Komisi IX pada tanggal 7 Mei beberapa hari lalu, di sana dinyatakan sudah ada pertemuan nasional tripartit antara pengusaha, pekerja dan pemerintah. Salah satu tema yang dibahas di situ adalah terkait pembahasan THR," jelas Saleh kepada Alinea.id, Rabu (13/5).

Menurut Saleh, jelas dalam pertemuan itu pemerintah telah menyatakan tidak ada pengecualian pada seluruh pemberi kerja untuk membayarkan THR tahun ini. Oleh karenanya, para pengusaha harus memikirkan pembayaran THR tersebut.