DPR sebut kasus mutilasi warga Papua lebih hebat dari Sambo

Pembunuhan empat warga sipil melibatkan enam anggota TNI AD terjadi pada Senin (22/8) sekitar pukul 21.50 WIT.

ilustrasi. foto Pixabay.

Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon meminta pemerintah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus mutilasi empat warga sipil di Timika, Papua. Menurut politikus PDIP ini, kasus tersebut merupakan pelanggaran berat serius, bahkan melebihi kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo.

"Kasus mutilasi sangat serius, ini kita dipermalukan, bukan cuma kombatan yang dihantam, tapi warga sipil dimutilasi, dan ini lebih hebat dari peristiwa Sambo, tentara memutilasi orang sipil bu, luar biasa," kata Effendi saat rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Senayan, Jakarta, Kamis (1/9).

"Saya usul ke Komisi I kita harus bentuk timsus, ini pelanggaran HAM," sambung dia.

Menurut Effendi, kasus mutilasi empat warga di Timika juga bisa berdampak pada pergerakan kelompok di beberapa negara. Dia khawatir, kasus ini justru berdampak buruk terhadap Indonesia menjelang pelaksanaan G-20.

"Saya dengar ini ada gerakan kecil pelan di Black Caucus ini membawa isu ini. Black Caucus ini sudah cukup terbukti, sekali mereka bersatu, Eropa dan Amerika dan tentu Australia dan Salomon, Ibu Menlu akan kerepotan, apa lagi jelang G20 Bu. Kita ingin semua smooth dan laksanakan dengan baik, dan hasil berjalan baik," ucapnya.