sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DPR sebut kasus mutilasi warga Papua lebih hebat dari Sambo

Pembunuhan empat warga sipil melibatkan enam anggota TNI AD terjadi pada Senin (22/8) sekitar pukul 21.50 WIT.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 01 Sep 2022 14:56 WIB
DPR sebut kasus mutilasi warga Papua lebih hebat dari Sambo

Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon meminta pemerintah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus mutilasi empat warga sipil di Timika, Papua. Menurut politikus PDIP ini, kasus tersebut merupakan pelanggaran berat serius, bahkan melebihi kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo.

"Kasus mutilasi sangat serius, ini kita dipermalukan, bukan cuma kombatan yang dihantam, tapi warga sipil dimutilasi, dan ini lebih hebat dari peristiwa Sambo, tentara memutilasi orang sipil bu, luar biasa," kata Effendi saat rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Senayan, Jakarta, Kamis (1/9).

"Saya usul ke Komisi I kita harus bentuk timsus, ini pelanggaran HAM," sambung dia.

Menurut Effendi, kasus mutilasi empat warga di Timika juga bisa berdampak pada pergerakan kelompok di beberapa negara. Dia khawatir, kasus ini justru berdampak buruk terhadap Indonesia menjelang pelaksanaan G-20.

"Saya dengar ini ada gerakan kecil pelan di Black Caucus ini membawa isu ini. Black Caucus ini sudah cukup terbukti, sekali mereka bersatu, Eropa dan Amerika dan tentu Australia dan Salomon, Ibu Menlu akan kerepotan, apa lagi jelang G20 Bu. Kita ingin semua smooth dan laksanakan dengan baik, dan hasil berjalan baik," ucapnya.

Pembunuhan empat warga sipil yang melibatkan enam anggota TNI AD terjadi pada Senin (22/8) sekitar pukul 21.50 WIT di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru. Keempat korban ialah Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi dan seorang korban lainnnya belum diketahui identitasnya dan jasadnya dibuang di sekitar sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.

Kasusnya terungkap setelah Jumat (26/8) jenazah Arnold Lokbere ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan Sabtu (27/8) kembali ditemukan sesosok jenazah yang juga dalam kondisi mengenaskan dengan identitas yang belum diketahui.

"Dua jenazah lainnya hingga kini belum ditemukan, dan apa motif pembunuhan sadis itu juga belum dipastikan," jelas Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani, Senin (29/8).

Sponsored

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa, mengatakan, enam anggota TNI-AD yang bertugas di Brigif 20 Kostrad diduga terlibat dalam kasus pembunuhan di Timika.

"Saat ini keenam prajurit sudah ditahan di Den POM Timika. Motif dan latar belakang nya masih didalami," kata Mayjen TNI Teguh Angkasa di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Senin (29/8).

Teguh Angkasa mengakui Panglima TNI dan KSAD telah memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan dan investigasi terhadap kejadian tersebut. Kodam XVII Cenderawasih telah bekerjasama dengan Polda Papua untuk mengungkap fakta yang terjadi karena hukum harus ditegakkan.

"Bahkan tim sudah melakukan pemeriksaan terhadap keenam prajurit," jelas Teguh Angkasa.

Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani menjelaskan, polisi telah menangkap dan menahan tiga terduga pelaku ditahan di Polres Mimika terkait pembunuhan warga yang jenazahnya ditemukan secara terpisah di beberapa tempat di Timika.

Tiga terduga pelaku yang ditahan yaitu APL alias Jeck, DU dan R yang diduga melakukan pembunuhan pada 22 Agustus lalu ditangkap di lokasi berbeda. Selain ketiga pelaku juga ada dugaan keterlibatan anggota TNI-AD yang kasusnya diserahkan ke POMDAM Cenderawasih.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid