Dua sisi mutilasi di Bekasi: Siapa korban, siapa pembunuh?  

A masih tergolong anak-anak saat memutilasi korban dan membuang potongan tubuhnya di berbagai titik di Bekasi.

Ilustrasi pelaku kriminal usia anak-anak. Infografik Alinea.id/Bagus Priyo

A, 17 tahun, tengah asyik bermain PlayStation di kawasan Kranji, Kota Bekasi, Jawa Barat, saat personel Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkapnya pada Rabu (9/12). Warga setempat geger. Tak ada yang menyangka jika remaja yang sehari-hari bekerja sebagai manusia silver itu pelaku mutilasi. 

Dua hari sebelumnya, warga menemukan potongan tubuh pria bernama Dony Saputra di berbagai lokasi Kayuringin, Bekasi Selatan, Bekasi. Kepala dan badan Dony ditemukan terpisah. Tangan kanan dan tangan kiri Dony juga putus. 

Kanit 1 Subdit Resmob Polda Metro Jaya, AKP Herman Edco Simbolon mengatakan A langsung mengakui perbuatannya memutilasi korban usai ditangkap. Menurut Herman, A membunuh Dony lantaran sakit hati karena disodomi berulang kali. 

"Korban sakit hati, tidak terima selalu dipaksa untuk melayani untuk melakukan persetubuhan sesama jenis," kata Herman saat berbincang dengan Alinea.id melalui sambungan telepon pada Jumat (18/12) malam.

Dony dan A berkenalan pada Maret 2019. Sejak saat itu, menurut A, Dony berulang kali menyetubuhinya. Pada malam pembunuhan, Donny mengajak A ke rumahnya di Jalan Cendana Nomor 14A Kampung Pulogede RW 05/RW 11, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.