Dugaan suap Kapolri Tito Karnavian tak akan terungkap?

KPK diharapkan dapat mengungkap dugaan suap Basuki Hariman kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah) berbincang dengan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi (kiri) dan Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa (kanan) usai penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Senin (17/8)./Antara Foto

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki keterlibatan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam kasus korupsi yang menjerat bos CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman. Tito diduga termasuk dalam salah satu pihak yang ikut menerima aliran dana suap dari Basuki.

"Saya sebenarnya inginnya investigasi menyeluruh, investigasi itu menyebabkan kita tahu dari A ke Z, Jadi kalau memang ini merupakan bagian dari yang dikehendaki, saya setuju dibuat penyelidikan," paparnya di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10).

Hanya saja, menurut dia, DPR belum tentu akan membentuk panitia khusus (pansus) untuk mendorong KPK menuntaskan kasus tersebut. Menurutnya, DPR saat ini berada dalam posisi yang serba sulit, sebab publik lebih percaya KPK ketimbang DPR.

"Jadinya DPR agak gamang, sebab mengkritik KPK itu sekarang artinya tidak pro pemberantasan korupsi, yang berani ngomong ini saya saja, karena saya nggak nyaleg lagi, yang nyaleg lagi, takut dia," ucapnya.

Karenanya ia meminta KPK agar tidak tebang pilih dalam menyelesaikan perkara. Fahri menilai, KPK cenderung hati-hati atas kasus pengrusakan barang bukti yang menyeret dua mantan penyidik KPK dari unsur Polri, AKBP Roland Ronaldy dan Kompol Harun.